Waspadalah dan Lindungi Keluarga Anda dari Obat Palsu

Wasapda! Obat Palsu Cukup Menggiurkan Karena Harganya yang Murah

Permasalahan kesehatan masyarakat semakin meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut diperparah dengan harga pelayanan kesehatan yang juga mengalami kenaikan. Masyarakat dengan kondisi ekonomi yang relatif lemah mengalami kesulitan untuk melakukan pengobatan. Sehingga akhirnya mereka menempuh cara yang lebih murah untuk dapat melakukan pengobatan.

Obat murah menjadi alternatif utama bagi seseorang yang ingin berobat. Namun risiko yang harus diambil pasien adalah jika pasien harus mengonsumsi obat palsu. Obat palsu memiliki penampilan yang nyaris sama dengan obat aslinya dan harganya relatif murah. Hal tersebut tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Sebanyak 77% dari 257 responden yang disurvei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2010, mengaku membeli obat palsu karena pertimbangan harga yang murah ini.

Akibat mengonsumsi obat palsu

1. Keracunan

Obat palsu tidak memenuhi standar produksi, sehingga kandungan di dalamnya dapat menyebabkan keracunan bagi pasien.

2. Kondisi kesehatan memburuk

Hal tersebut dikarenakan obat yang diminum   tidak memberikan efek kepada pasien.

3. Kematian 

Kematian dapat terjadi jika pasien mengalami komplikasi akibat dari obat palsu tersebut.

Obat palsu memiliki penampilan yang hampir sama dengan obat asli. Sehingga untuk membedakannya terbilang sangat sulit. Namun ada beberapa perbedaan yang dapat anda temukan jika anda jeli mengamati. Dilansir dari detik.com, Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Drs Roland Hutapea, MSc, Apt mengatakan, ciri-ciri yang dimaksud antara lain sebagai berikut.

Ciri Obat Palsu

1. Tablet mudah hancur

Kualitas obat palsu tentu berada di bawah  standar. Jika anda menemukan tablet yang mudah hancur, maka kemungkinan besar obat tersebut palsu.

2. Kemasan berbeda

Sekalipun dibuat semirip mungkin, biasanya terdapat perbedaan yang bisa anda lihat dari kemasannya. Seperti warna yang terlalu cerah/terang, besar kecilnya tulisan, atau  model tulisan.

3. Penandaan mencurigakan

Ciri-ciri obat palsu biasanya tidak terdapat tanggal kadaluwarsa, atau nomor registrasinya salah. Tanggal kadaluwarsa biasanya hanya tempelan stiker saja.

Semua ciri-ciri tersebut tidak bisa dijadikan rujukan mutlak, karena yang dapat memastikan obat tersebut asli atau palsu dengan cara melalui uji laboratorium. Oleh karena itu anda harus berhati-hati dalam membeli dan memilih obat.

Cara menghindari obat palsu

1. Membeli obat di tempat penjualan resmi

Belilah obat di apotek yang tepercaya dan memiliki izin. Perlu diingat bahwa obat keras hanya bisa dibeli jika ada resep dokter. Curigailah jika ada toko atau apotek yang memperjualbelikan obat keras dengan bebas.

2. Periksa label kemasan obat

Seperti nomor izin edar obat yang terdiri dari 15 digit (contoh: DTL09044234A1), nama  obat, nama dan alamat produsen, serta  tanggal kadaluwarsa produk.

3. Periksa kemasan obat dengan teliti

Obat harus tersegel dengan baik, warna dan tulisan pada kemasan masih baik, tidak luntur ataupun cacat lainnya.

4. Memberikan Informasi

Sampaikan kepada dokter apabila tidak memberikan efek terapi yang diharapkan, atau tidak ada kemajuan setelah mengonsumsi obat.

Obat palsu di Indonesia masuk melalui penyelundupan atau diproduksi oleh produsen ilegal dalam negeri. Jenis obat yang paling sering dipalsukan ialah obat terapi disfungsi ereksi atau PDE5 Inhibitor. Berdasarkan penelitian dari WHO