Kamu pastinya sering mendengarkan Tes DNA saat menonton film. Tes DNA (deoxyribonucleic) atau tes genetik adalah tes medis yang bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan gen, kromosom, dan protein.
Dalam film yang sering kamu tonton, Tes DNA seringkali digunakan untuk mengetahui hubungan genetik antara orang tua dan anak. Namun, fungsinya tidak tidak hanya itu saja. Tes ini memiliki banyak manfaat, antara lain mengetahui kelainan genetik, memantau kondisi bayi, kebutuhan forensik, dan mengidentifikasi kecenderungan metabolisme tubuh.
Lantas berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan Tes DNA? Dan bagaimana prosedurnya? Mari kita bahas berikut ini.
Biaya Tes
Tes DNA dapat dilakukan di berbagai instansi kesehatan, mulai klinik kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit. Hanya saja, memang tidak semua lembaga kesehatan itu menyediakan layanan Tes DNA. Rumah sakit A menyediakan, belum tentu rumah sakit B juga menyediakan. Jadi kamu perlu menanyakan terlebih dulu.
Untuk melakukan tes, kamu harus menyiapkan biaya. Apalagi Tes DNA tidak dapat di-cover oleh BPJS. Tidak ada patokan pasti, biaya tes tergantung dari instansi kesehatan masing-masing.
Biaya Tes DNA di rumah sakit berkisar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. Sementara itu, kisaran biaya tes yang sering digunakan sebagai alat bukti hukum pidana ini di puskesmas antara Rp 7 juta hingga Rp 8 juta untuk satu kali pemeriksaan.
Baca Juga
- Larangan Dalam Merawat Bayi Yang Baru Lahir
- Sakit Punggung Pada Perempuan, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Prosedur Tes DNA
Berikut adalah prosedur Tes DNA yang perlu kamu ketahui.
1. Pengumpulan Sampel
Tes dimulai dengan pengumpulan sampel DNA yang biasanya berupa darah, air liur, rambut, kulit, atau jaringan tubuh lainnya. Prosedur pengambilan sampel ini harus dilakukan dengan hati-hati dan steril untuk memastikan integritas DNA.
Saat ini, metode pengambilan sampel yang non-invasif seperti swab pipi telah banyak digunakan.
2. Melakukan Ekstraksi Sel
Setelah sampel dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah ekstraksi DNA. Proses ini melibatkan pemisahan DNA dari komponen seluler lainnya. Metode ekstraksi bervariasi tergantung pada jenis sampel yang digunakan.
Secara umum. Proses ini melibatkan penghancuran sel, pemisahan membran sel, dan pemisahan DNA dari protein dan molekul lainnya.
3. Amplifikasi DNA
Sampel DNA yang diekstraksi seringkali hanya mengandung jumlah yang sangat kecil dari materi genetik. Oleh karena itu, langkah berikutnya adalah amplifikasi DNA. Metode yang umum digunakan adalah reaksi berantai polimerase (PCR). Proses PCR mengamplifikasi secara selektif wilayah DNA yang spesifik sehingga jumlah DNA yang cukup untuk analisis lebih lanjut dapat diperoleh.
4. Analisis DNA
Setelah amplifikasi DNA, dilakukan analisis untuk mengungkap informasi genetik yang terkandung dalam sampel. Metode yang sering digunakan termasuk elektroforesis gel agarosa, metode sekuensing DNA, atau teknik DNA microarray. Metode ini memungkinkan identifikasi pola unik DNA, seperti panjang fragmen DNA atau variasi pada ukuran nukleotida.
5. Interpretasi dan Pelaporan Hasil
Setelah analisis selesai, hasil tes harus diinterpretasikan dengan hati-hati. Hasil ini kemudian digunakan untuk tujuan yang berbeda, tergantung pada konteks tes tersebut.
Dalam ilmu forensik, hasil tes digunakan untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan atau membebaskan orang yang salah dihukum. Dalam bidang kesehatan, tes DNA digunakan untuk mendiagnosis penyakit genetik atau memprediksi risiko kesehatan seseorang.
6. Keamanan dan Privasi
Penting untuk dicatat bahwa prosedur tes juga melibatkan kekhawatiran keamanan dan privasi. Data genetik seseorang mengandung informasi yang sangat sensitif dan pribadi. Oleh karena itu, langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi kerahasiaan dan mencegah penyalahgunaan informasi genetik tersebut. Regulasi dan praktik yang ketat harus diikuti untuk memastikan privasi dan keamanan data DNA.
Dari penegakan hukum hingga penelitian medis, informasi genetik yang terkandung dalam DNA memberikan wawasan penting tentang asal-usul, sifat, dan risiko yang kita miliki. Apakah kamu tertarik mempelajari lebih lanjut? Ayo kuliah Prodi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) saja. Di IIK Bhakta, tersedia jenjang D3 TLM dan D4 TLM. Daftar sekarang juga!