Lulusan program studi (Prodi) D3 Farmasi dan D3 Anafarma (Analisis Farmasi & Makanan) sama-sama bergelar Ahli Madya (A.Md), namun kompetensi yang dimiliki masing-masing lulusan dari dua prodi ini berbeda. Prodi D3 Farmasi berfokus pada obat-obatan, sedangkan D3 Anafarma merupakan kombinasi ilmu kesehatan dan ilmu kimia. Gelarnya D3 Anafarma adalah Ahli Madya Kesehatan (A.Md.Kes). Sementara, lulusan D3 Farmasi akan mendapatkan gelar Ahli Madya Farmasi (A.Md.Far). Tak hanya itu saja, perbedaan Prodi D3 Farmasi dan D3 Anafarma dapat dilihat dari beberapa poin, berikut ini.
Masa Kuliah
Kuliah D3 Farmasi maupun D3 Anafarma sama-sama membutuhkan waktu studi 6 semester atau 3 tahun. Meski durasi kuliah sama, jumlah SKS yang diampu dapat berbeda. Hal tersebut sesuai dengan mata kuliah pada prodi masing-masing. Di IIK Bhakta, jumlah SKS dalam kuliah D3 Farmasi adalah 116 SKS. Beda sedikit, jumlah SKS D3 Anafarma adalah 120.
Selama kuliah, mahasiswa mendapatkan materi banyak hal. Pada semester awal, mahasiswa D3 Anafarma mendapatkan mata kuliah farmakognosi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan menjadi obat alami melalui berbagai macam proses pengujian.
Selanjutnya, mahasiswa semester 3, D3 Anafarma akan menemui mata kuliah mikrobiologi, yaitu cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Misalnya, fungi, alga, dan lainnya.
Baca Juga
- Rekam Medis & Informasi Kesehatan: Ini Pekerjaannya
- Program Profesi Ners Itu Apa? Ini Penjelasan Untukmu
Khusus di IIK Bhakta, mahasiswa D3 Anafarma mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan ilmu analisis obat tradisional. Mata kuliah ini belum tentu didapatkan oleh mahasiswa di kampus lain pada prodi yang sama. Jadi peluang kerja lulusan D3 Anafarma IIK Bhakta semakin terbuka lebar.
Sedangkan dalam D3 Farmasi, mahasiswa mempelajari farmasetika, yaitu studi kefarmasian yang mempelajari aspek proses perubahan entitas kimia baru menjadi obat yang dapat digunakan secara aman dan efektif pada pasien. Hal tersebut melibatkan desain, pengembangan dan evaluasi obat yang paling sesuai dengan dosis tepat.
Selain itu, mahasiswa D3 Farmasi juga mendapatkan mata kuliah farmasi fisika, yaitu bidang ilmu yang mempelajari aplikasi dari sifat-sifat fisika kimia suatu zat aktif untuk pembuatan sediaan farmasi. Sehingga dapat menghasilkan bentuk sediaan obat yang baik dan memenuhi persyaratan.
Kompetensi Lulusan
Kompetensi terdiri dari penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Lulusan D3 Farmasi mampu melakukan pelayanan kefarmasian, produksi, dan distribusi sediaan farmasi, serta dapat membantu pelaksanaan penelitian di bidang kefarmasian.
Selanjutnya, dengan gelarnya D3 Anafarma memiliki kemampuan dalam melakukan pengelolaan bahan dan peralatan laboratorium farmasi dan makanan. Juga melakukan analisis sediaan farmasi dan makanan, memverifikasi kesesuaian proses pemeriksaan dengan SOP, serta membantu proses penelitian dasar maupun terapan di laboratorium bidang farmasi dan makanan.
Prospek Kerja
Peluang kerja lulusan D3 Farmasi maupun D3 Anafarma sama-sama terbuka luas di berbagai instansi. Lulusan D3 Anafarma dapat berkarir sebagai tenaga ahli madya, peneliti, pelaksana, pengelola, penyuluh di laboratorium rumah sakit, laboratorium forensik, klinik, industri obat tradisional, industri makanan dan minuman, serta lainnya.
Sedangkan lulusan D3 Farmasi memang tak dapat berprofesi sebagai apoteker, namun peluang kerja mereka juga tak kalah luas. Mereka dapat bekerja sebagai tenaga kefarmasian di apotek, rumah sakit, puskesmas, dan instansi pemerintah.
Jadi mau kuliah D3 Anafarma atau D3 Farmasi? Kedua prodi ini memiliki keunggulan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan keinginanmu. Mau kuliah D3 Farmasi atau D3 Anafarma, pastikan kampusnya hanya di IIK Bhakti Wiyata. Ayo daftar sekarang juga!