Menjadi Farmasis Tangguh dan Berintegritas: IIK Bhakta Gelar Alih Informasi dan Kuliah Pakar
8 Jul 2025 18:09 by Totok Agung

IIK Bhakta Gelar Alih Informasi Mahasiswa Baru S1 Farmasi 2025 dan Kuliah Pakar

Mahasiswa antusias mengikuti acara alih informasi S1 Farmasi IIK Bhakta

Mahasiswa mempresentasikan hasil PKL nya di hadapan para juri.
Previous
Next
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK Bhakta) kembali menggelar kegiatan tahunan bertajuk Alih Informasi untuk Program Studi S1 Farmasi angkatan 2022 pada Senin, 7 Juli 2025. Bertempat di Graha Adipadma IIK Bhakta, kegiatan ini menjadi titik awal yang penuh makna bagi ratusan mahasiswa Farmasi dalam menapaki jenjang pendidikan tinggi di bidang farmasi.
Tak hanya menjadi ajang sharing informasi kepada adik tingkat, tahun ini acara Alih Informasi turut menghadirkan Kuliah Pakar yang memberikan wawasan mendalam mengenai perkembangan terkini di dunia kefarmasian Indonesia.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor IIK Bhakti Wiyata, Prof. Dr. Apt. Muhamad Zainuddin, yang menyampaikan pesan motivasional kepada seluruh mahasiswa agar menanamkan sikap disiplin, integritas dan mengambil pelajaran ketika melakukan praktik kerja lapangan.
“Farmasis adalah salah satu pilar penting dalam sistem kesehatan nasional. Mahasiswa S1 Farmasi harus menyadari bahwa peran kalian akan menyentuh aspek vital kehidupan masyarakat. Jadilah pelajar yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati dan tanggung jawab moral,”ungkap beliau dalam sambutannya.
Para mahasiswa ini telah menjalani praktik kerja lapangan selama satu bulan pada 19 Mei hingga 14 Jumi 2025. Sebelumnya 174 mahasiswa melakukan praktik kerja lapangan di berbagai rumah sakit seperti RS Bhayangkara, RS Siti Khadijah Sepanjang, RS Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto dan RS Sukandar Mojosari.
Sebagai bagian istimewa dari acara tahun ini, IIK Bhakta menghadirkan sesi Kuliah Pakar dengan tema “Neuodegenerasi pada Lansia : Update Farmakoterapi Penyakit Alzheimer”, yang disampaikan oleh narasumber nasional, Prof. Dr. Apt. Yulistiani, M.Si., dari Universitas Airlangga.
Dalam pemaparannya, Prof. Yulistiani menjelaskan bahwa penyakit Alzheimer merupakan bentuk paling umum dari demensia yang menyerang populasi lansia, ditandai oleh penurunan fungsi kognitif, memori, dan perilaku akibat kerusakan sel saraf otak yang progresif.
Harapan terselenggaranya acara ini para mahasiswa dapat mengambil ilmu selama praktik kerja lapangan sehingga ketika nanti menyusun skripsi mendapat gambaran apa yang harus mereka kerjakan.
Artikel Terkait