Pendaftaran Magister Semester Gasal Gelombang 1 TA 25-26 T.A. 2025 - 2026 Daftar Sekarang

Telah dibuka Program Kelas Karyawan (Kategori RPL, Progsus dan Alih Jenjang) TA 2024-2025Info Selengkapnya

 
 

Anak Tantrum Bikin Pusing, Ini Cara Mengatasinya!

6 Sep 2023 15:57 by Rizki Aprilia


Previous Next
 

Tantrum adalah kondisi yang wajar terjadi dalam tumbuh kembang anak, terutama usia 5 tahun. Apa itu tantrum? Tantrum adalah perilaku ekstrim pada anak yang cenderung agresif, tidak menyenangkan hingga marah-marah yang terjadi dalam waktu singkat.

“Anak yang merengek bahkan marah berlebihan sampai guling-guling di lantai dan teriak keras. Ini bisa jadi tantrum,” jelas Dosen S1 Kebidanan IIK Bhakta Nareswari Diska Nugraha SST MKeb. Anak masih belum dapat mengendalikan emosi secara sempurna, sehingga diungkapkan lewat gejala tantrum.

Nareswari mengungkapkan gejala tantrum yang dialami setiap anak berbeda. Berikut adalah gejala tantrum berdasarkan kelompok usia anak.

Selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya tantrum pada anak, antara lain.

  1. Anak merasa terhambat mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
  2. Tidak kemampuan anak mengungkapkan diri. Anak kecil biasanya tidak bisa mengungkapkan apa yang menjadi keinginan. Oleh sebab itu, dia menjadi emosi dan meluapkan amarahnya menjadi tantrum.
  3. Tidak terpenuhi kebutuhannya. Orang tua harus mampu menyediakan ruang cukup bagi anak yang aktif.
  4. Pola asuh orang tua. Tidak sedikit orang tua yang memanjakan anak. Namun, hal itu dapat berakibat buruk. Saat keinginan anak tak terpenuhi, maka mereka lebih mudah marah. Pada akhirnya, menjadi tantrum.
  5. Saat anak merasa lelah, lapar, hingga keadaan sakit.
  6. Anak sedang stres dan merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya.

Apabila terjadi tantrum, ibu tidak perlu panik. Tantrum adalah kondisi yang wajar. Ibu dapat mengatasi tantrum dengan cara berikut ini.

1. Memberikan Pelukan

Pelukan dapat meredakan amarah yang meluap pada anak. Namun, pelukan yang dimaksud di sini adalah pelukan erat, tanpa berkata-kata. Ibu hanya perlu memeluk anak dengan erat dan diam. Pelukan ibu akan melahirkan rasa aman dan tenang pada anak.

2. Cobalah Tenang, Jangan Teriak

Perilaku ibu adalah contoh bagi anak. Jika ibu menghadapi masalah dengan teriak-teriak, maka perilaku ibu tersebut dapat diadopsi oleh anak. Jadi penting bagi Anda untuk tetap bersikap tenang saat anak mengalami tantrum.

3. Membantu Anak Melakukan Hal Yang Tak Bisa Dilakukan

Tantrum dapat disebabkan oleh hal yang sederhana. Yaitu, anak tidak dapat melakukan sesuatu yang diinginkan. Misalnya, anak merasa kesulitan mengikat tali sepatu. Ini menyebabkan emosi pada anak dan akhirnya menjadi tantrum.

Jika hal itu terjadi, langkah awal yang dapat dilakukan oleh ibu adalah menanyakan apa yang membuat anak marah dengan lembut. Setelah itu, ibu dapat membantu anak untuk melakukan apa yang diinginkan.

4. Membiarkan Anak Marah Dengan Tetap Tenang Di Dekatnya

Seringkali anak tantrum hanya perlu meluapkan emosinya sesaat. Karena itu, biarkan anak marah ketika sedang tantrum. Ibu hanya cukup diam berada di dekatnya. Namun, jika anak sudah bertindak agresif seperti melempar barang, maka ibu perlu segera menghentikan perilaku anak.

5. Jangan Memberikan Hukuman

Saat anak-anak mengalami gejala tantrum, seperti marah-marah hingga melemparkan barang, ibu sebaiknya jangan memberikan hukuman pada anak. Pemberian hukuman dapat memicu timbulnya trauma pada anak.

Selain mengatasinya, ibu juga dapat melakukan langkah pencegahan tantrum pada anak. Jika sudah mengetahui anak memiliki kondisi tantrum, Nareswari memberikan tips langkah pencegahan anak tantrum, berikut ini.

  1. Mengenali kebiasaan-kebiasaan anak yang menyebabkan tantrum
  2. Memberikan pendampingan pada anak saat bermain dan keadaan sulit
  3. Memberikan arahan tentang perilaku yang boleh dilakukan dan tidak diharapkan dengan kalimat positif dan menyenangkan.
  4. Memberikan pujian saat anak tidak berperilaku tantrum sesuai dengan kesepakatan.

Kunci menghadapi anak tantrum adalah kesabaran. Ibu tidak perlu terburu-buru. Jangan pula menegur apalagi dengan suara keras. “Tipsnya adalah beri sentuhan lembut dan sampaikan dengan nada baik,” kata Nareswari.

Selain cara menghadapi anak tantrum, ada banyak topik menarik lainnya. Anda dapat menontonnya dalam channel Youtube IIK Bhakti Wiyata.