Peran Lulusan D4 Teknologi Laboratorium Medis di Tengah Pandemi Covid-19

Pendaftaran Program Reguler, Jalur Reguler 1 Gelombang 1, D3 D4 S1 IIK Bhakta T.A. 2024 - 2025 Daftar Sekarang

Telah dibuka Program Kelas Karyawan (Kategori RPL, Progsus dan Alih Jenjang) TA 2024-2025Info Selengkapnya

 
 

Peran Lulusan D4 Teknologi Laboratorium Medis di Tengah Pandemi Covid-19

28 Apr 2020 11:16 by Rizki Aprilia


Previous Next
 

Sebagai tenaga kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab sekaligus misi kemanusiaan. Hal tersebut merupakan pekerjaan mulia yang diemban oleh lulusan tenaga kesehatan. Di tengah wabah COVID-19 membuka mata kita bahwa betapa berjasanya peran mereka dalam menghentikan wabah ini.

Tenaga kesehatan yang paling sering terlihat adalah mereka yang berinteraksi langsung dengan pasien, seperti perawat dan dokter. Namun dibalik itu semua ada banyak tenaga kesehatan dari berbagai keahlian yang mendukung upaya pencegahan penularan dan penyembuhan penyakit pasien, salah satunya ialah para lulusan Teknologi Lab Medis (TLM). 

Ditengah pandemi Covid-19, Yermianti Tyas Pradani salah satu mahasiswi dari prodi D4 Teknologi Laboraotorium Medis (D4 TLM) IIK BW bergabung menjadi relawan penanganan Covid-19 di Mojokerto. Saat menjadi relawan Covid-19, Tyas bertugas melakukan screening pengendara Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST) Trowulan Mojokerto. Tidak hanya itu saja, Tyas bersama PMI Kota Mojokerto juga aktif melakukan sosialisasi kesehatan ke desa-desa untuk mencegah penularan Covid-19.

Ada juga alumni D4 TLM yang kini berdinas di Puskesmas Sukorame Kediri sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medis. Dia adalah Diana M. Wulandari yang belakangan aksinya ramai diperbincangkan media. Diana bertugas mengambil sampel hasil tracing dan screening Covid-19. Dengan tugasnya itu, Diana mau tak mau harus menyentuh pasien baik yang sudah positif maupun yang berstatus PDP Covid-19. Aksi Diana tergolong berani, lantaran ia bertugas mengambil sampel darah (untuk tes darah), cairan hidung dan tenggorokan (untuk tes swab) serta tes dahak kasus Covid-19. Diana juga diharuskan 'memegang' langsung cairan virus melalui alat-alat medisnya. Saat bertugas, pengambil sampel diharuskan mengenakan alat pelindung diri (APD) level 3, dengan masker tiga lapis salah satunya N-95 yang menjadikan si pemakai susah bernapas. Diana memang sudah sering berurusan dengan penyakit menular. Sejak bertugas di Puskesmas Sukorame tahun 2009 lalu, ia sudah bertugas mengambil sampel para penderita tuberculosis (TBC) dan difteri.

Memperkuat Diagnosa Sebuah Penyakit

Mendiagnosa sebuah penyakit tentu tidak hanya berdasarkan dari gejala-gejala yang terlihat pada pasien. Untuk memastikan diagnosa sebuah penyakit, perlu analisa terhadap darah, cairan, atau sampel yang diambil dari bagian tubuh pasien. Analisa ini melibatkan seorang lulusan TLM, dimana mereka bekerja di dalam laboratorium menganalisa sampel yang diambil dari pasien. Terkadang seorang TLM juga bertanggung jawb mengambil sampel dari seorang pasien, seperti mengambil darah. Maka seorang TLM tidak hanya bekerja di dalam laboratorium, melainkan juga terkadang berinteraksi dengan pasien.

Informasi umum yang banyak beredar bahwa untuk memastikan seseorang pasien positif COVID-19 adalah menjalani serangkaian tes lab, seperti rapid test COVID-19, tes darah, tes swab, pengujian PCR dsb. Disinilah peran lulusan TLM memegang peran kunci dalam memperkuat diagnosa sebuah penyakit. Dikarenakan untuk melakukan serangkaian tes tersebut para TLM-lah yang memiliki kompetensi tersebut.

Peran yang Luas Hampir di Semua Lini Dunia Kesehatan

Memang benar bahwa seorang TLM bekerja di dalam laboratorium. Namun demikian, hampir semua instansi kesehatan memiliki laboratorium. Bahkan ada laboratorium yang berdiri sendiri. Jika kita menyebutkan satu per satu instansi kesehatan, maka ada banyak jenisnya, yaitu rumah sakit, puskesmas, klinik, balai pengobatan, laboratorium, bahkan perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan. Kesemuanya itu membutuhkan peran seorang TLM di dalamnya. Ini membuktikan bahwa lapangan kerja bagi seorang lulusan TLM terbuka lebar, baik itu di ranah pemerintah (PNS) maupun swasta.

Di instansi kesehatan para lulusan TLM tentu bertugas dalam analisa sampel pasien guna memperkuat diagnosa penyakit. Namun bagi mereka yang bekerja di perusahaan yang bergerak di industri produksi alat Kesehatan, seorang ATLM dibutuhkan dalam validasi hasil pengujian alat maupun dalam hal pemasaran. Hal ini disebabkan lulusan TLM juga dituntut mampu mengoperasikan serta menvalidasi hasil pengujian alat Kesehatan.