Tim PKM-PM IIK Bhakta Adakan Program Community-Based Participative Approach Berbasis 3 Serangkai Cegah Demam Berdarah Dengue di Dusun Plingsangan Kabupaten Kediri
19 Jul 2024 13:36 by Totok Agung
Tim PKM-PM IIK Bhakta Adakan Program Community-Based Participative Approach Berbasis 3 Serangkai Cegah Demam Berdarah Dengue di Dusun Plingsangan Kabupaten Kediri
Previous
Next
Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh SIMBELMAWA mengngerakkan banyak mahasiswa menunjukkan kreativitasnya pada masing-masing bidang. Begitu pula dengan empat mahasiswa dari Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa yang menggunakan metode Community-Based Participative Approach Berbasis 3 Serangkai memberdayakan PKK di Dusunn Plingsangan guna mencegah penyebaran DBD.
Mahasiswa atas nama Lale Ruwanda Pratias W. (S1 Keperawatan), Lale Sumiarti Sulistiani (S1 Keperawatan), Citra Dewi Maharani (S1 Keperawatan), dan Jani Fauzi (S1 Farmasi) di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Yohanes Andy Rias, M.Kep., PhD. Mengangkat Judul “Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga melalui Community-Based Participative Approach Berbasis 3 Serangkai Cegah Demam Berdarah Dengue di Dusun Plingsangan Kabupaten Kediri”.
Community-Based Participative Approach dipilih sebagai metode pengabdian kepada masyarakat guna memperoleh pendekatan secara partisipatif oleh masyarakat mitra. Sedangkan program 3 Serangkai terdiri dari penyuluhan yang berisi edukasi pencegahan penyebaran demam berdarah dengue, pelatihan pembuatan ovitrap, serta pelatihan pembuatan lilin herbal pengusir nyamuk yang memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di Dusun Plingsangan seperti buah maja, kayu secang, dan bunga rosella.
1. Penyuluhan
Kegiatan pertama berfokus pada penyuluhan kepada ibu-ibu PKK melalui edukasi mengenai bahaya nyamuk Aedes Aegypti, yang menjadi penyebab utama Demam Berdarah Dengue (DBD). Para peserta diberikan pengetahuan mengenai siklus hidup nyamuk, cara-cara pencegahan, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
2. Pelatihan Pembuatan Ovitrap
Bagian kedua dari 3 serangkai adalah pelatihan pembuatan ovitrap dari limbah botol plastik. Ovitrap merupakan alat yang digunakan untuk menjebak dan membunuh telur serta larva nyamuk Aedes Aegypti. Dalam pelatihan ini, ibu-ibu PKK diajarkan cara mengolah botol plastik bekas menjadi ovitrap yang efektif. Pelatihan ini tidak hanya membantu dalam pencegahan DBD, tetapi juga mengajarkan masyarakat cara mendaur ulang sampah plastik.
3. Pelatihan Pembuatan Lilin Herbal
Kegiatan ketiga adalah pelatihan pembuatan lilin herbal sebagai pengusir nyamuk. Lilin ini dibuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar, seperti buah maja, kayu secang, dan bunga rosella. Selain sebagai upaya pencegahan DBD, lilin herbal ini juga memiliki nilai ekonomi dan dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
Artikel Terkait