Fisioterapi adalah ilmu kesehatan yang mempelajari tentang gerakan manusia dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Cakupan fisioterapi melibatkan penilaian, diagnosis, perencanaan, intervensi, dan evaluasi dalam upaya untuk memulihkan, mempertahankan, atau meningkatkan fungsi tubuh dan kesehatan pasien.
Prosedur fisioterapi dapat dilakukan pada pasien di semua rentan usia, sesuai dengan kondisi masing-masing. Oleh sebab itu, cakupan fisioterapi cukup luas, meliputi berikut ini.
1. Anatomi dan Fisiologi
Ilmu fisioterapi mempelajari struktur tubuh manusia, fungsi organ, dan sistem tubuh, serta cara kerja sel dan jaringan tubuh. Hal tersebut membantu fisioterapis untuk memahami peran dan interaksi setiap bagian tubuh dengan tujuan merawat dan memulihkan kesehatan pasien.
2. Kinesiologi
Adalah studi tentang gerakan manusia. Ilmu fisioterapi mempelajari prinsip-prinsip biomekanik, gerakan manusia, dan cara memperbaiki pergerakan yang buruk. Fisioterapis dapat menggunakan pengetahuan ini untuk merancang pelatihan dan terapi gerakan yang sesuai dengan pasien. Satu pasien dengan pasien lainnya pastinya membutuhkan terapi maupun treatment yang berbeda.
3. Patologi Termasuk Cakupan Fisioterapi
Cakupan fisioterapi juga melibatkan patologi, yaitu studi tentang penyakit dan gangguan kesehatan. Ilmu fisioterapi mempelajari gejala, tanda-tanda, dan proses penyakit yang mempengaruhi sistem musculoskeletal, saraf, kardiovaskular, pernafasan, dan sistem lainnya.
Patologi sendiri terbagi menjadi dua cabang besar yaitu patologi anatomi dan patologi klinik. Patologi anatomi mempelajari perusahan fisik dan struktural pada organ dan jaringan tubuh yang terkena penyakit, sedangkan patologi klinik fokus pada diagnosis dan pengobatan penyakit melalui analisis data klinis dan laboratorium. Dengan memahami patologi, fisioterapis dapat merencanakan intervensi yang efektif untuk memulihkan kesehatan pasien.
Baca Juga
- Punya Karakter Ini? Kamu Mungkin Cocok Punya Profesi Bidan
- Jenis-Jenis Gigi Tiruan Yang Wajib Kamu Tahu
4. Evaluasi Fisik dan Fungsional
Ini dilakukan untuk menilai kemampuan fisik dan fungsional pasien, meliputi pengukuran kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi gerakan. Fisioterapis menggunakan hasil evaluasi ini untuk merencanakan terapi yang sesuai dan memonitor kemajuan pasien.
5. Intervensi Fisioterapi
Intervensi fisioterapi mencakup berbagai teknik dan strategi yang dirancang untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi tubuh dan kesehatan pasien. Teknik dan strategi ini meliputi terapi latihan, terapi manual, modalitas fisik, edukasi pasien, penggunaan alat bantu, dan pemantauan kemajuan pasien.
Intervensi fisioterapi merupakan bagian penting dari pengobatan berbagai kondisi medis, termasuk cedera olahraga, pasca operasi, penyakit neurologis, kelainan musculoskeletal, dan lainnya. Fisioterapis menggunakan intervensi ini untuk membantu pasien mencapai tujuan pengobatan mereka yang optimal.
6. Pencegahan Cedera dan Promosi Kesehatan
Hal ini juga termasuk dalam lingkup ilmu fisioterapi. Seorang fisioterapis dapat memberikan saran tentang kebugaran dan nutrisi, memberikan instruksi tentang pencegahan cedera dan pengurangan risiko penyakit, serta memberikan latihan dan program kesehatan untuk mempertahankan kesehatan pasien.
Selain itu, fisioterapis juga memainkan peran penting dalam promosi kesehatan, terutama dalam upaya untuk mencegah penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup. Dalam hal ini, mereka dapat melakukan beberapa tugas, antara lain menyediakan pengetahuan dan edukasi tentang kesehatan, mengembangkan program latihan fisik, menyediakan perawatan yang tepat, membantu pasien untuk menjaga kesehatan mereka, dan menyediakan pengobatan alternatif.
Cakupan fisioterapi luas melibatkan berbagai disiplin ilmu yang membantu fisioterapis memahami fungsi tubuh manusia secara optimal. Ingin mempelajari lebih lanjut? Ayo kuliah D3 Fisioterapi di IIK Bhakta saja. Daftar sekarang juga!