Pendidikan Apoteker, Ini yang Dipelajari

Pendidikan Apoteker, Ini yang Dipelajari

Sarjana farmasi dan apoteker memang berbeda, namun dua jenjang pendidikan ini saling berkaitan satu sama lain. Syarat utama dapat mengikuti Pendidikan Apoteker adalah lulusan sarjana farmasi. 

Setelah lulus mengenyam Pendidikan Apoteker selama 3.5-4 tahun, kalian akan menyandang gelar Sarjana Farmasi (S.Farm). Mereka belum dapat dikatakan sebagai apoteker hingga melanjutkan dan lulus dari Pendidikan Profesi Apoteker. Lulusan Prodi Apoteker inilah baru menyandang gelar Apoteker (apt.). Jadi bagi kalian yang ingin menjadi apoteker, hukumnya wajib untuk melanjutkan ke jenjang Pendidikan Profesi Apoteker.

Dalam mengikuti kuliah Apoteker, mahasiswa mendapatkan lebih banyak praktek kerja profesi dibandingkan teori sehingga diharapkan lulusannya dapat terampil. “Kurikulum di IIK Bhakta, 75% adalah praktek kerja profesi yang dilaksanakan di lahan apotek, industri farmasi, rumah sakit, puskesmas, pedagang besar farmasi dan loka POM. Lainnya, 25% adalah studi kasus yang diampu oleh praktisi,” terang Kaprodi Pendidikan Profesi Apoteker IIK Bhakta apt. Tri Puji Lestari, S.Farm, M.Farm.

Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari selama kuliah Pendidikan Apoteker.

Patologi Klinik

Merupakan bagian dari ilmu kedokteran klinik yang ikut mempelajari masalah diagnostik dan terapi. Ilmu patologi klinik menekankan penelitiannya pada diagnosis, pemulihan, dan pencegahan berbagai jenis penyakit. 

Pemeriksaan suatu penyakit dideteksi berdasarkan perubahan berbagai jenis proses biokimia yang berlangsung di dalam tubuh pasien. Sampel berupa cairan dari urine dan darah digunakan sebagai pemeriksaan di laboratorium.

Farmakoterapi

Mahasiswa Pendidikan Profesi Apoteker juga mendapatkan Ilmu Farmakoterapi, yaitu cabang ilmu farmakologi yang mempelajari tentang penanganan penyakit melalui penggunaan obat-obatan. Selain itu, ilmu ini juga mempelajari tentang khasiat obat pada berbagai penyakit, bahaya yang dikandungnya, kontraindikasi obat, serta pemberian obat yang tepat. 

Dengan ilmu ini, ahli farmasi atau apoteker diharapkan dapat bertanggungjawab untuk memastikan keamanan dan kewajaran penggunaan obat-obatan.

Baca Juga

Fitokimia

Adalah kajian ilmu yang mempelajari sifat dan interaksi senyawaan kimia metabolit sekunder dalam tumbuhan sehingga dapat diketahui hubungan kedekatan antar tanaman yang nantinya dapat berlanjut dalam sintesis obat baru. Ilmu Fitokimia berperan dalam pengembangan mutu ekstrak sebagai bahan baku obat tradisional.

Dengan uji fitokimia, dapat diketahui kandungan senyawa aktif yang terkandung dalam tanaman sehingga dapat digunakan sebagai obat dalam penyembuhan penyakit.

Bioteknologi Farmasi

Merupakan penerapan bioteknologi untuk memproduksi komoditas farmasi berupa senyawa aktif atau obat, untuk mengendalikan berbagai macam penyakit, baik itu bertujuan preventif, diagnostik, maupun pengobatan atau aditif. Beberapa contoh hasil bioteknologi dalam bidang farmasi antara lain antibiotik, antibody monoclonal, terapi gen, interferon, dan vaksin.

Farmakognosi

Menjadi salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang membantu kehidupan manusia. Apa yang dimaksud dengan farmakognosi? Yaitu studi yang mempelajari sifat fisik, kimia, biokimia, dan biologis dari molekul produk alami yang berguna untuk obat. 

Ilmu Farmakognosi terus berkembang sejak ditemukan obat-obatan herbal oleh manusia sejak sebelum masehi hingga saat ini. Ilmu ini sudah menghasilkan berbagai jenis obat yang bermanfaat bagi manusia. Contohnya adalah antibiotik penisilin. Obat ini berasal dari mikroorganisme jamur surai singa yang memiliki khasiat dapat meningkatkan fungsi sistem saraf dan lainnya.

Selain itu, masih banyak ilmu lainnya yang dipelajari selama mengenyam Pendidikan Profesi Apoteker. Jadi tak ada salahnya untuk melanjutkan ke jenjang Pendidikan Profesi Apoteker. Tentu saja kampusnya di IIK Bhakta. Daftar sekarang juga!

Punya Pertanyaan? Admin kami siap membantu.

Link: