Penggunaan metformin obat diabetes diketahui terus meningkat seiring angka diabetes yang melonjak. Diabetes melitus adalah penyakit yang semakin meningkat prevalensinya di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Data International Diabetes Federation (IDF) mencatat bahwa jumlah penderita diabetes pada tahun 2021 di Indonesia mencapai 19.47 juta. Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 47% atau 28.57 juta pada tahun 2045.
Dalam upaya mengatasi kondisi ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk mencari pengobatan yang efektif. Salah satu obat yang telah membawa revolusi dalam pengendalian diabetes adalah metformin. Apa itu metformin obat diabetes? Bagaimana cara kerja dan manfaatnya? Berikut ulasannya.

Apa Itu Metformin
Metformin adalah obat antidiabetes yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Obat ini bekerja dengan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, sehingga memungkinkan tubuh untuk menggunakan insulin dengan lebih efisien. Metformin juga dapat menghambat produksi glukosa oleh hati dan menurunkan penyerapan glukosa oleh usus.
Cara Kerja Metformin
Berikut adalah cara kerja metformin dalam mengobati diabetes tipe 2.
1. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Salah satu aspek penting dalam pengendalian diabetes 2 adalah meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin. Metformin bekerja dengan cara meningkatkan respons sel terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh.
Peningkatan sensitivitas insulin ini berkontribusi pada pengaturan yang lebih baik terhadap gula darah. Metformin membantu sel-sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap insulin, sehingga lebih efektif dalam penyerapan glukosa oleh sel-sel.
Baca Juga
2. Menghambat Produksi Glukosa oleh Hati
Metformin juga bekerja dengan menghambat produksi glukosa oleh hati. Biasanya, hati memiliki peran penting dalam menghasilkan glukosa sebagai cadangan energi dalam kondisi puasa atau saat gula darah rendah. Namun, pada pasien diabetes tipe 2, hati seringkali memproduksi glukosa secara berlebihan, sehingga menyebabkan peningkatan gula darah. Metformin bekerja dengan menghambat proses ini dan mengurangi produksi glukosa oleh hati. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan dalam kisaran yang sehat.
3. Menghambat Penyerapan Glukosa oleh Usus
Selain meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat produksi glukosa oleh hati, metformin juga dapat menghambat penyerapan glukosa oleh usus. Ketika kita mengonsumsi makanan, glukosa yang terkandung dalam makanan tersebut diserap oleh usus dan masuk ke dalam aliran darah. Metformin membantu untuk mengurangi penyerapan glukosa oleh usus, sehingga mengurangi jumlah gula darah yang dihasilkan oleh makan. Hal ini mencegah lonjakan gula darah yang berlebihan setelah makan.
Manfaat Metformin
Metformin telah terbukti efektif dalam mengendalikan kadar gula dan mencegah komplikasi jangka panjang yang terkait dengan diabetes tipe 2. Beberapa manfaat utama metformin antara lain.
- Pengendalian gula darah: Metformin membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan postprandial.
- Menurunkan resistensi insulin: Obat ini meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, yang membantu mengontrol gula darah dengan lebih baik.
- Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular: Metformin berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan stroke pada pasien diabetes tipe 2.
- Pengurangan berat badan: Metformin dapat membantu mengurangi berat badan pada pasien yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Penelitian Baru Tentang Metformin
Selain penggunaan utamanya dalam mengendalikan diabetes tipe 2, beberapa penelitian baru telah menyoroti potensi metformin dalam berbagai kondisi medis lainnya. Beberapa penelitian dan penggunaan potensial metformin, antara lain.
- Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metformin dapat memiliki efek antikanker. Obat ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis, dan menghambat angiogenesis.
- Penuaan: Penelitian pada hewan menunjukkan metformin dapat memperpanjang umur dan memperlambat proses penuaan. Hal ini dikaitkan dengan aktivasi protein yang mengatur metabolisme energi dalam sel.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS): Metformin digunakan sebagai pengobatan untuk PCOS karena dapat mengurangi resistensi insulin dan mengatur siklus menstruasi.
- Penyakit Alzheimer: Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa metformin dapat memiliki efek protektif pada otak dan dapat berpotensi dalam mencegah/ memperlambat Alzheimer.
Kamu akan mempelajari lebih lanjut saat kuliah S1 Farmasi dan Pendidikan Profesi Apoteker. Tentunya kuliah di IIK Bhakta saja. Ayo daftar sekarang juga!