Demam Berdarah Dengue (DBD), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Salah satu gejala utama demam berdarah adalah demam tinggi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi serius jika tidak dikelola dengan baik. Penting bagi pasien DBD dan para tenaga medis untuk memahami pilihan obat DBD sebagai penurun demam yang aman dan efektif, berikut ini.

1. Parasetamol (Asam Asetilsalisilat)
Parasetamol adalah obat penurun demam dan penghilang rasa sakit yang umum digunakan. Ini adalah pilihan yang lebih aman untuk pasien demam berdarah dibandingkan dengan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau aspirin.
Parasetamol membantu mengurangi demam dan nyeri tanpa meningkatkan risiko pendarahan yang dapat terjadi pada pasien demam berdarah.
2. Cairan dan Hidrasi
Selain obat penurun demam, penting bagi pasien demam berdarah untuk menjaga asupan cairan yang cukup. Demam berdarah dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperburuk kondisi pasien. Minum banyak air dan larutan elektrolit seperti oralit dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Baca Juga
3. Transfusi Trombosit
Pasien DBD mengalami penurunan jumlah trombosit darah. Nah pada kasus tertentu, dibutuhkan transfusi trombosit. Kasus spesial yang dimaksud adalah pasien dengan gejala perdarahan berat, seperti mimisan yang tidak bisa berhenti dan buang air besar berdarah.
Transfusi trombosit bukanlah obat, melainkan metode perawatan untuk menambah jumlah keping darah selama kena demam berdarah.
Selama mengkonsumsi obat, pasien DBD tetap harus mengutamakan kebiasaan makan makanan sehat dan bergizi. Khususnya dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang membantu menambah trombosit darah, antara lain.
- Vitamin B12, seperti ati sapi dan telur.
- Asam folat, seperti kacang-kacangan, kacang polong, dan kacang merah.
- Zat besi, seperti kerrang, buah labu, dan daging sapi.
- Vitamin C, seperti mangga, nanas, brokoli, paprika hijau, tomat, dan kembang kol.
4. Penggunaan Obat dengan Bijak
Meskipun parasetamol adalah pilihan obat penurun demam yang umum digunakan, penting bagi pasien dan tenaga medis untuk mengikuti petunjuk dosis yang tepat.
Overdosis parasetamol dapat berbahaya dan merusak hati. Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat penurun demam juga sangat dianjurkan, terutama jika pasien memiliki riwayat atau pengobatan lain.
5. Hindari Aspirin dan OAINS
Pasien demam berdarah sebaiknya menghindari penggunaan aspirin dan Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal dan memperburuk kondisi pasien.
Pentingnya Pemeriksaan Medis
Meskipun obat penurun demam seperti parasetamol dapat membantu mengatasi gejala demam berdarah, tetapi penting untuk diingat bahwa demam berdarah adalah penyakit serius yang memerlukan perawatan medis yang tepat.
Tak hanya obat DBD, pasien demam berdarah harus segera mencari bantuan medis dan mematuhi pedoman perawatan yang diberikan oleh dokter, Diagnosis dini, pemantauan, dan intervensi medis yang tepat adalah kunci dalam mengatasi demam berdarah dengan efektif.
Kamu juga bisa menjadi ahli farmasi profesional yang mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, termasuk penderita DBD. Yuk mulai langkahmu dengan kuliah Jurusan Farmasi di IIK Bhakta. Tersedia mulai jenjang D3 Farmasi, S1 Farmasi, dan Pendidikan Profesi Apoteker. Daftar sekarang juga!