Pertemanan toksik memang benar adanya. Apakah kalian pernah atau sedang mengalaminya? Apa itu pertemanan toksik? Toksik adalah racun. Sehingga toksik dalam pertemanan dapat dikatakan sebagai tindakan menjatuhkan secara mental pada teman atau hubungan pertemanan yang memberikan pengaruh negatif bagi salah satu atau kedua belah pihak.
Dalam pertemanan ini, satu pihak cenderung merugikan pihak lainnya melalui perilaku manipulatif, tidak mendukung, atau merendahkan. Tentunya hubungan pertemanan ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, emosional, dan bahkan fisik seseorang.
Tanda-Tanda Pertemanan Toksik
Berikut adalah tanda-tanda pertemanan toksik.
1. Manipulatif
Teman yang sering memanipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan tanpa memikirkan perasaan kamu.
2. Tidak Mendukung
Teman yang tidak memberikan dukungan atau bahkan meremehkan pencapaian dan impianmu.
3. Cemburu dan Kompetitif
Teman yang selalu merasa iri dan bersaing dalam hal yang seharusnya menjadi kebanggaan bersama.
4. Drama Berlebihan
Teman yang selalu membawa “drama” atau masalah dalam hidup mereka ke dalam hubungan pertemanan.
5. Menguras Energi
Setelah berinteraksi, Anda merasa lelah, stress, atau tidak bahagia.
6. Tidak Konsisten
Teman yang bersikap baik pada satu waktu dan berubah menjadi kasar atau merendahkan pada waktu lainnya.
7. Tidak Menghargai Batasan
Teman yang tidak menghormati batasan pribadimu dan selalu ingin tahu atau mengendalikan setiap aspek kehidupanmu.
Selanjutnya, Septia Purwandani, S.Psi.M.Psi,Psikolog, menjelaskan pertemanan toksik dalam ilustrasi gambar berikut ini.
“Perbedaan antara teman toksik dan teman yang baik dapat dilihat dari bisa tidaknya menjaga rahasia. Teman yang baik pastinya bisa menjaga rahasia temannya. Sebaliknya, teman toksik akan membocorkan rahasia temannya ke orang lain,” terang Dosen Prodi S1 Psikologi IIK Bhakta, tersebut. Selain itu, pertemanan toksik dapat dilihat dari tulus tidaknya saat minta maaf dan menciptakan rasa tidak nyaman dan gugup saat bersama.
Baca Juga
- Cara Menyikat Gigi Ini Direkomendasikan Dokter Gigi
- Mau Tahu Kuliah S1 Farmasi Berapa Tahun? Ini Penjelasannya
Dampak Pertemanan Toksik
Pertemanan toksik dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental maupun fisik. Nurul Hidayah, M.Si., CH., CHt., menerangkan bahwa hubungan yang toksik dapat menciptakan perasaan kesepian atau terisolasi, stres meningkat, dan merasa tidak didukung. Selain itu, teman yang sering merendahkan atau tidak mendukung dapat membuat seseorang merasa tidak berharga. Kalau dibiarkan secara terus-menerus, maka dapat berdampak negatif yang berlebihan, seperti gangguan tidur, sakit kepala, dan tekanan darah tinggi.
Hal ini berbanding terbalik dengan pertemanan yang baik atau good friends. Dalam pertemanan yang baik, satu sama lain akan selalu mendukung dan memberikan dampak positif, seperti kemampuan sosialisasi yang baik, perilaku baik, menurunkan stres dan cemas. Juga dapat menghindarkan dari perasaan terisolasi karena diterima lingkungan dengan baik.
Cara Menghindari Pertemanan Toksik
Bagaimana caranya? Dengan membangun pertemanan yang berkualitas, seperti berikut ini.
1. Meluangkan Waktu Bersama
Ini dapat menjadi salah satu cara terbaik dalam membangun pertemanan yang berkualitas. “Dengan mengobrol dan meluangkan waktu bersama, kita dapat lebih mengenal satu sama lain. Sehingga kita dapat mengetahui bagaimana bersikap yang tepat dalam pertemanan ini. Selain itu, kita juga bisa tahu cara pandang dan perilaku mereka terhadap kita,” jelas Rizky Aulia Fitriana, M.Psi., Psikolog.
2. Saling Membantu
Saling membantu sama lain dapat menjadi cara menghindari pertemanan toksik. Misalnya, kita membantu teman yang sedang mengalami masalah. Juga bisa mendengarkan cerita atau curhatan mereka dengan baik.
3. Penerimaan
Membangun kedekatan dengan penerimaan secara penuh. Ketika sedang mendengarkan curhatan teman, dengarkanlah tanpa menghakimi. Kamu perlu berhati-hati dalam menggunakan kata-kata karena tidak semua kata yang terdengar baik oleh kita itu terdengar baik baik mereka.
Misalnya, “Banyak yang lebih parah dari kamu,” Nggak usah dipikirkan,” dan “Kamu harus semangat!.”Dengan mencari akar permasalahan bersama, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan menghargai pertemanan.
4. Menjaga
Teman yang baik adalah teman yang mampu menjaga rahasia temannya dengan baik. Dengan menjaga rahasia teman, berarti dapat membangun kepercayaan mereka terhadap kita. Begitu juga sebaliknya. Menjaga rahasia atau aib teman memang sulit. Namun, tetap dapat dilakukan dengan dasar kepercayaan yang kuat satu sama lain.
5. Menyelesaikan Masalah Bersama
Fungsi memiliki teman yang baik adalah kita dapat berbagi masalah. Dengan begitu, masalah terasa lebih ringan untuk dihadapi. Kita pun dapat berdiskusi untuk meminta pendapat maupun solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Carilah support system di sekitarmu yang membuatmu nyaman, supaya beban terasa lebih ringan,” kata Indira Mustika Tandiono, S.Psi., M.Psi.
Pertemanan seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan dukungan, bukan malah membuat stres dan kesedihan. Dengan mengenali tanda-tanda pertemanan toksik dan mengambil langkah yang tepat untuk menghadapinya, maka dapat menjaga kesehatan mental dan emosional. Jangan takut untuk mengakhiri hubungan yang toksik. Segera cari bantuan kepada ahlinya, yaitu psikologi, saat terjebak dalam pertemanan toksik.
Ingin belajar lebih dalam tentang psikologi? Ayo kuliah S1 Psikologi di IIK Bhakta saja! Daftar sekarang juga!