Hematologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang darah, organ pembentuk darah, serta gangguan atau penyakit yang berhubungan dengan darah. Hematologi mencakup berbagai aspek mulai dari struktur, fungsi, hingga penyakit yang melibatkan komponen darah seperti sel darah merah, sel darah putih, dan plasma darah.
Dokter spesialis yang ahli dalam bidang ini disebut hematologis, dan mereka bertanggung jawab dalam mendiagnosis, merawat, serta mengelola penyakit-penyakit darah, seperti anemia, hemofilia, thrombosis, leukemia, dan limfoma. Hematologi juga berhubungan dengan prosedur seperti transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, dan penggunaan terapi obat untuk mengobati gangguan darah.
Apa Itu Pemeriksaan Hematologi?
Adalah serangkaian tes laboratorium yang bertujuan untuk mengevaluasi komponen dan fungsi darah. Pemeriksaan hematologi penting dalam mendiagnosis berbagai kondisi medis, seperti anemia, infeksi, gangguan pembekuan darah, hingga penyakit-penyakit yang lebih serius seperti leukemia.
Komponen Utama dalam Pemeriksaan Hematologi
Berikut adalah komponen dalam pemeriksaan hematologi.
1. Menghitung Darah Lengkap (Complete Blood Count – CBC)
- Hemoglobin (Hb): Menunjukkan kadar protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen. Nilai Hb yang rendah dapat mengindikasikan anemia.
- Hematokrit (Ht): Persentase volume darah yang terdiri dari sel darah merah. Nilai hematokrit yang abnormal bisa menandakan anemia atau dehidrasi.
- Jumlah Sel Darah Merah (Eritrosit): Mengukur jumlah sel darah merah dalam darah. Jumlah yang terlalu rendah atau tinggi dapat mengindikasikan gangguan seperti anemia atau polisitemia.
- Jumlah Sel Darah Putih (Leukosit): Mengevaluasi jumlah sel darah putih yang berfungsi dalam melawan infeksi. Kadar leukosit yang tinggi dapat menandakan infeksi atau inflamasi, sedangkan kadar yang rendah mungkin menandakan masalah pada sumsum tulang.
- Jumlah Trombosit: Mengukur jumlah platelet dalam darah, yang berperan dalam proses pembekuan darah. Kadar trombosit yang rendah bisa menyebabkan pendarahan, sementara kadar yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko pembekuan darah abnormal.
Baca Juga
2. Pemeriksaan Diferensial Leukosit
Jenis pemeriksaan ini mengidentifikasi proporsi masing-masing jenis sel darah putih (neutrophil, limfosit, monosit, eosinofil, basophil). Informasi ini berguna dalam diagnosis infeksi, alergi, dan gangguan hematologi lainnya.
3. Laju Endap Darah (LED/ESR)
Laju endap darah adalah tes yang mengukur seberapa cepat sel darah merah mengendap di dasar tabung dalam periode satu jam. LED yang meningkat seringkali merupakan tanda adanya inflamasi dalam tubuh.
4. Tes Koagulasi
Jenis tes ini mencakup Prothrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (aPTT) yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan darah dalam pembekuan. Pemeriksaan ini penting bagi pasien yang menjalani terapi antikoagulan atau yang dicurigai mengalami gangguan pembekuan darah.
Indikasi Pemeriksaan Hematologi
Prosedur hematologi sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan rutin atau saat ada gejala-gejala yang mencurigakan, seperti.
- Kelelahan yang tidak biasa
- Pucat atau warna kulit yang berubah
- Pendarahan yang sulit dihentikan
- Infeksi berulang atau sulit sembuh
- Penurunan berat badan yang tidak bida dijelaskan.
Pemeriksaan hematologi adalah alat diagnostik yang penting dalam mengevaluasi berbagai kondisi kesehatan. Dengan melakukan tes-tes ini, dokter dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan darah dan menentukan tindakan medis yang tepat. Penting bagi pasien untuk mengikuti saran dokter dalam melakukan pemeriksaan ini, terutama bagi kamu yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan darah atau gejala yang mencurigakan.
Kamu pun bisa menjadi tenaga medis yang ahli dalam pemeriksaan hematologi, dengan mulai kuliah Prodi D3 atau D4 Teknologi Laboratorium Medis di IIK Bhakta. Ayo daftar sekarang juga!