Dokter Gigi, Pelajari Kesehatan dan Estetika Gigi

Dokter Gigi, Pelajari Kesehatan dan Estetika Gigi

Gigi memiliki peran penting bagi tubuh. Tak hanya lingkup kesehatan, gigi juga memberikan pengaruh terhadap estetika. Apalagi saat ini, tujuan pasien datang ke dokter gigi semakin beragam. Nggak hanya tentang kesehatan, banyak pasien beralih ke estetika gigi untuk meningkatkan penampilan, terutama senyum yang indah. Oleh karena itu, bidang yang dipelajari mahasiswa S1 Pendidikan Dokter Gigi cukup luas, meliputi kesehatan dan estetika gigi.

Bidang kesehatan gigi maupun estetika gigi saling berkorelasi. Percuma jika gigi cantik, namun tidak sehat. Begitu juga sebaliknya, gigi yang sehat terasa kurang sempurna jika tidak estetik. Namun, sebelum kalian memilih estetika, alangkah baiknya memprioritaskan kesehatan gigi lebih dulu. Penggunaan sikat gigi, pasta fluorinasi, kolutory dan aksesoris gigi lainnya adalah dasar gigi dan gusi yang sehat.

Estetika Gigi

Estetika gigi adalah spesialisasi dalam kedokteran gigi yang bertanggung jawab untuk meningkatkan penampilan gigi pasien. Ada syarat utama pasien dapat melakukan perawatan ini, yaitu gigi dan mulut dalam kondisi sehat. Jadi gigi yang estetik dimulai dari gigi sehat.

Untuk meningkatkan estetika gigi yang diinginkan pasien, perawatan dilakukan secara personalisasi, yaitu memilih prosedur yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing pasien. Dalam hal ini, dokter gigi mendiagnosis dan melakukan rencana perawatan, menjelaskan prosedur yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan pasien.

Berikut adalah jenis perawatan estetika gigi yang banyak diminati oleh pasien.

1. Pemutihan Gigi

Yaitu prosedur perawatan yang bertujuan untuk mencerahkan gigi dengan menghilangkan noda pada permukaan gigi. Jenis perawatan estetika ini seringkali dibutuhkan oleh pasien yang mengalami perubahan warna gigi. 

Apa yang menyebabkan perubahan warna gigi? Ada banyak faktor penyebabnya, antara lain kebersihan gigi tidak terjaga, merokok, penuaan, cedera, dan penggunaan obat tertentu. Meski umumnya perubahan warna gigi tidak berbahaya, namun kondisi tersebut memberikan pengaruh besar terhadap penampilan dan kepercayaan diri seseorang. 

Pemutihan gigi dapat dijalani oleh siapa pun yang memiliki noda kuning atau kecokelatan pada giginya, terutama pasien yang memiliki kondisi gigi dan gusi yang sehat serta tidak berlubang. 

2. Ortodonsia

Perawatan ini berfokus untuk memperbaiki posisi gigi yang tidak tepat, terlebih jika membuat penampilan terlihat buruk serta tidak seimbangnya struktur wajah. Ortodonsia mampu mengatasi masalah dengan mengarahkan gigi ke posisi yang benar dengan menggunakan kawat gigi. 

3. Veneer Gigi

Jenis perawatan gigi yang bertujuan untuk memperbaiki penampilan gigi pasien dengan cara menempelkan veneer di bagian depan gigi. Tugas veneer adalah menutup kecacatan pada gigi, seperti bentuk, warna, dan ukuran gigi yang tidak sesuai dengan keinginan pasien.

Veneer sendiri umumnya terbuat dari resin atau porselen. Bahan itu akan menempel secara permanen pada gigi. Berbeda dengan implan gigi, veneer hanya menutupi bagian depan gigi saja. Sementara, implan gigi mengganti gigi hingga ke akarnya.

Baca Juga

Kesehatan Gigi

Program Studi (Prodi) S1 Kedokteran Gigi mempelajari tentang kesehatan oral manusia, mencakup daerah gigi dan mulut hingga cara menangani serta mengobati berbagai permasalahan di area itu. 

Gigi dikatakan sehat apabila keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan struktur jaringan pendukungnya bebas dari penyakit dan rasa sakit serta berfungsi secara optimal. Upaya memelihara kesehatan gigi yang utama harus ditujukan untuk mengendalikan pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut.

Kesehatan mulut dan gigi sebaiknya harus selalu dijaga. Keduanya memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan karena mulut dan gigi menjadi bagian awal tubuh yang menerima makanan, cairan, dan salah satu organ yang masuk dalam proses pencernaan. 

Beberapa contoh penyakit dan gangguan medis yang dapat timbul jika mulut dan gigi tidak sehat, antara lain.

1. Bau Mulut 

Juga disebut dengan halitosis, yaitu kondisi bau mulut yang berkelanjutan dan tidak dapat hilang meskipun sudah mengonsumsi permen, pencuci mulut, dan sikat gigi. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh konsumsi tembakau, sisa makanan yang tidak langsung dibersihkan, serta penggunaan obat-obatan tertentu. 

2. Gigi Berlubang

Gigi berlubang menjadi salah satu gangguan kesehatan gigi yang sangat sering ditemui. Penyakit ini menyerang segala usia, mulai anak-anak hingga dewasa. Gigi berlubang biasanya berkembang secara perlahan. Apabila tidak dirawat dengan baik, lubang gigi akan semakin membesar dan mempengaruhi lapisan gigi paling dalam. Tentunya kondisi ini menyebabkan rasa yang tidak nyaman. Bahkan berpotensi menyebabkan kehilangan gigi.

3. Kanker Lidah

Gejala utama yang muncul pada pasien kanker lidah adalah munculnya bercak berwarna merah atau putih di lidah serta sariawan yang tak kunjung reda setelah beberapa minggu. Kanker lidah banyak dialami oleh perokok dan pecandu alkohol. 

Kesehatan dan estetika gigi ini akan kalian pelajari detail dalam kuliah S1 Pendidikan Dokter Gigi. Menarik bukan? Yuk kuliah Pendidikan Dokter Gigi di IIK Bhakta saja! Daftar sekarang juga!

Punya Pertanyaan? Admin kami siap membantu.

Link: