Mengenal Fisioterapi Dada: Durasi, Prosedur, dan Manfaatnya

Fisioterapi dada adalah teknik khusus dalam dunia fisioterapi yang berfokus pada sistem pernapasan. Terapi ini membantu membersihkan mucus (lendir) dari paru-paru untuk memudahkan pasien bernapas. Teknik ini dapat melibatkan latihan pernapasan, perkusi (pengetukan dada), drainase postural, hingga penggunaan alat bantu seperti nebulizer atau mesin tekanan positif.

Terapi ini umumnya dilakukan oleh fisioterapis profesional dan sering kali dikombinasikan dengan perawatan medis lainnya, terutama pada pasien yang memiliki penumpukan lendir di paru-paru.

Siapa Saja yang Membutuhkan Fisioterapi Dada?

Fisioterapi dada sangat bermanfaat bagi pasien dengan kondisi berikut:

  • Pneumonia
  • Bronkiektasis
  • Cystic fibrosis
  • Asma berat
  • Pasca-operasi toraks atau abdominal
  • Gangguan neuromuskular yang memengaruhi pernapasan
  • COVID-19 atau gangguan paru lainnya yang menyebabkan penumpukan lendir

Prosedur Fisioterapi Dada

Fisioterapi dada terdiri dari beberapa teknik yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasien. Berikut ini adalah beberapa metode umum yang digunakan.

1. Perkusi dan Vibrasi Dada

Teknik ini melibatkan pengetukan ringan dengan tangan atau alat khusus di bagian dada dan punggung untuk membantu mengendurkan lendir agar lebih mudah dikeluarkan.

2. Drainase Postural

Pasien diarahkan untuk berbaring dalam posisi tertentu sehingga gravitasi membantu mengalirkan lendir keluar dari paru-paru ke saluran napas atas.

3. Latihan Pernapasan

Melatih pernapasan dalam dengan teknik diafragma dan pursed-lip breathing untuk meningkatkan kapasitas paru-paru.

4. Terapi Oksigen atau Nebulizer

Dalam beberapa kasus, alat bantu digunakan untuk melembabkan saluran napas dan memudahkan pengeluaran lendir.

5. Teknik Huffing dan Batuk Terpandu

Pasien di ajarkan teknik batuk yang efektif untuk mengeluarkan lendir secara aman dan efisien.

Baca Juga

Berapa Lama Waktu Fisioterapi Dada?

Hal ini tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien. Pada umumnya:

  • Satu sesi fisioterapi dada berlangsung antara 20 hingga 40 menit
  • Frekuensi terapi bisa 1-3 kali sehari, tergantung berat ringannya kondisi.
  • Untuk kondisi kronis seperti cystic fibrosis, terapi mungkin dilakukan rutin setiap hari sebagai bagian dari perawatan jangka panjang.
  • Pada pasien pasca-operasi atau pneumonia akut, fisioterapi biasanya dilakukan selama beberapa hari, tergantung respon tubuh terhadap terapi.

Konsultasi dengan fisioterapis atau dokter sangat penting untuk menentukan durasi dan frekuensi terapi yang sesuai.

Manfaat Fisioterapi Dada

Fisioterapi dada memberikan berbagai manfaat signifikan, terutama bagi pasien dengan gangguan paru-paru atau pernapasan.

  • Membantu membersihkan lendir dari saluran pernapasan.
  • Meningkatkan efisiensi pernapasan.
  • Mencegah infeksi paru seperti pneumonia.
  • Meningkatkan saturasi oksigen dan fungsi paru-paru.
  • Mempercepat pemulihan pasca operasi.
  • Mengurangi sesak napas dan batuk berdahak.

Apakah Fisioterapi Dada Aman?

Ya, fisioterapi dada umumnya aman, terutama bila dilakukan oleh tenaga profesional. Namun, pada beberapa pasien, terapi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan seperti kelelahan, pusing, atau batuk berlebih. Oleh karena itu, evaluasi dan pengawasan medis sangat penting.

Mengenal Fisioterapi Dada: Durasi, Prosedur, dan Manfaatnya

Fisioterapi dada merupakan terapi fisik yang efektif untuk meningkatkan fungsi pernapasan dan mempercepat pemulihan pada pasien dengan gangguan paru-paru. Dengan beberapa jenis teknik, terapi ini mampu membantu mengeluarkan lendir secara efektif. Apakah kamu ingin menjadi fisioterapis profesional? Ayo wujudkan sekarang juga, dengan mulai kuliah S1 Fisioterapi di IIK Bhakta. Ayo daftar sekarang juga!

Punya Pertanyaan? Admin kami siap membantu.

Link: