Saat kuliah Jurusan Teknologi Laboratorium Medis (TLM), kalian akan menjumpai Ilmu Toksikologi. Apa itu toksikologi? Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari efek bahaya (efek toksik) yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia atau zat pada manusia, hewan, dan lingkungan.
Toksikologi juga membahas tentang penilaian secara kuantitatif tentang organ-organ tubuh yang sering terpapar serta efek yang ditimbulkan. Ayo kenalan lebih detail tentang toksikologi, berikut ini.
Perkembangan Ilmu Toksikologi
Mulanya toksikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari racun. Istilah toksikologi berarti ilmu racun. Kata toksik dalam Bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris toxic beracun dan logos ilmu. “Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat kimia berbahaya dan beracun. Mahasiswa D3 TLM akan mendapatkan materi toksikologi pada semester 4,” jelas Dosen D3 TLM Ibnu Muhariawan Restuaji, M.Si.
Sebagai sebuah ilmu, toksikologi berkembang tidak hanya berfokus pada pengetahuan dan penggunaan berbagai bahan-bahan racun, melainkan berperan penting dalam menunjang berbagai subdisiplin ilmu lain. Pada awalnya, dunia toksikologi berkembang seiring dengan perkembangan ilmu farmakologi. Kini toksikologi dapat berdiri sendiri sebagai sebuah disiplin ilmu.
Sebenarnya, ada kemiripan antara ilmu farmakologi dan toksikologi, yaitu sama-sama mempelajari mekanisme perubahan suatu bahan kimia dalam sistem biologi. Dalam farmakologi, hubungan dosis-respons suatu bahan kimia dipelajari untuk mendapatkan berapa dosis terendah yang dapat menghasilkan efek terapi yang diharapkan.
Sementara toksikologi mempelajari dosis suatu bahan kimia untuk mendapatkan berapa dosis terendah yang tidak memberikan efek farmakologis dari dosis yang dapat menyebabkan timbulnya efek racun.
Baca Juga
Tujuan Toksikologi
Tujuan toksikologi adalah mengenal dan mengkaji mekanisme efek toksik bahan kimia terhadap makhluk hidup agar manusia dapat menggunakan dan hidup berdampingan dengan toksikan tanpa menimbulkan efek yang merugikan, seperti gangguan kesehatan atau lingkungan hidup rusak.
Untuk mencapai tujuan itu, ruang lingkup toksikologi mencakup beberapa hal berikut ini.
- Mengenal, memahami, dan mendefinisikan toksisitas intrinsik dari bahan kimia.
- Menilai risiko dan mengevaluasi dampak dari bahan kimia.
- Mengidentifikasi sistem atau organ target/kritis yang dipengaruhi bahan kimia.
Toksikologi bermanfaat untuk memprediksi atau mengkaji akibat yang berkaitan dengan bahaya toksik pada manusia dan lingkungannya.
Macam Ilmu Toksikologi
Pada dasarnya, terang Ibnu, konsep toksikologi terbagi menjadi 2 macam, yaitu toksikologi lingkungan dan toksikologi klinik.
Toksikologi Lingkungan
Merupakan bagian toksikologi yang membahas tentang efek-efek racun lingkungan terhadap kesehatan makhluk hidup dan lingkungan. Ruang lingkup yang dipelajari dalam toksikologi lingkungan menyangkut beberapa masalah, berikut ini.
- Sumber racun, termasuk jenis, jumlah, dan sifatnya.
- Distribusi di dalam media udara, tanah, dan air.
- Efek toksisitasnya terhadap flora, fauna, dan manusia.
Selanjutnya, toksikologi lingkungan dapat dibagi menjadi dua sub kategori, yaitu toksikologi kesehatan lingkungan dan ekotoksikologi. Apa beda dari kedua cabang ilmu itu? Toksikologi lingkungan dapat didefinisikan sebagai studi tentang efek-efek merugikan dari bahan-bahan kimia lingkungan terhadap kesehatan manusia. Sementara itu, ekotoksikologi adalah studi yang membahas efek-efek kontaminan lingkungan terhadap ekosistem dan unsur-unsur pokok yang ada di dalam ekosistem.
Toksikologi Klinik
Toksikologi klinik adalah salah satu cabang toksikologi yang mempelajari aspek keracunan akut, disengaja dan tidak sengaja, serta kronis dalam tubuh manusia. Juga mencakup identifikasi racun, diagnosis keracunan serta terapi keracunan yang tepat pada keracunan obat, pestisida, makanan dan minuman, logam berat, narkotika.
Toksikologi menarik untuk dipelajari lebih lanjut. Kalian akan menjumpai materi toksikologi dalam kuliah Teknologi Laboratorium Medis. Ayo kuliah di IIK Bhakta saja. Daftar sekarang!