Retainer gigi merupakan perawatan penting setelah pemakaian kawat gigi. Setelah melewati proses menggunakan kawat gigi yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, langkah selanjutnya adalah memastikan hasil perawatan orthodontic tetap terjaga.
Nah, salah satu perangkat yang penting untuk menjaga posisi gigi yang sudah disesuaikan oleh kawat adalah retainer gigi. “Retainer membantu mempertahankan posisi gigi kamu pada posisi baru yang benar setelah perawatan ortodontik,” terang drg. Raden Aditya Wisnu Wardhana, MHKes, Sp.Ort, selaku Ketua Komite Etik Hukum RSGM Bhakti Wiyata.
Fungsi Retainer Gigi
Setelah melakukan perawatan ortodontik, gigi tersebut tidak sepenuhnya stabil pada posisi baru. Bahkan susunan gigi cenderung relapse, yaitu berangsur-angsur kembali ke keadaan semula (sebelum perawatan ortodontik).
Dokter Aditya menjelaskan gigi akan lebih stabil jika gusi, tulang, dan otot di rongga mulut dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut. Kebiasaan sehari-hari seperti mengunyah, dapat memberikan tekanan pada gigi.
Di sinilah pentingnya retainer untuk menjaga gigi tetap pada posisi yang diinginkan, mencegah perubahan yang tidak diinginkan, dan memberikan stabilitas jangka panjang. Mempertahankan hasil perawatan ortodontik adalah kunci untuk mendapatkan senyuman indah dan kesehatan gigi yang optimal.
Baca Juga
1. Melindungi Gigi dari Dorongan Lidah
Kebiasaan orang saat menjulurkan lidah ke depan saat menelan, berbicara, bahkan saat istirahat, secara tidak langsung dapat mendorong gigi sehingga merusak susunan gigi yang sudah terbentuk dari pemasangan kawat gigi sebelumnya.
Retainer dapat melindungi gigi dari dorongan lidah sehingga susunan terjaga tetap rapi.
2. Menjaga Gigi Tetap Dalam Satu Garis
Gigi membutuhkan waktu dalam beradaptasi dengan posisi barunya. Semuanya, termasuk tulang, otot, dan jaringan gusi harus beradaptasi dengan perubahan dari perawatan gigi yang telah dilakukan.
Apabila kamu tidak menggunakan retainer, perawatan yang kamu lakukan akan percuma karena gigi berpeluang bergeser maupun bengkok.
3. Menghindari Clenching
Clenching adalah kondisi saat rahang atas dan rahang bawah saling menekan. Kondisi ini dapat memicu sakit kepala akibat dari menggertakan gigi. Setelah merawat kawat gigi, mulut akan terasa berbeda dan tanpa sadar bisa memicu clenching.
Berapa Lama Menggunakan Retainer Gigi?
Ortodontis akan memberikan instruksi khusus tentang berapa lama dan seberapa sering kamu harus menggunakan retainer. “Ortodontis mungkin merekomendasikan kamu memakai retainer siang dan malam (penuh waktu) setidaknya selama 4-6 bulan. Setelah itu, kamu harus menggunakan retainer di malam hari (paruh waktu) selama sisa hidup kamu,” jelas drg Aditya yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kajian Ilmu Ortodonti FKG IIK Bhakta, tersebut.
Retainer gigi memiliki dua jenis, yaitu permanen dan lepas-pasang. Bagi kamu yang menggunakan retainer permanen, maka digunakan sepanjang hari. Lain halnya saat kamu menggunakan retainer lepas-pasang, aturannya bisa berbeda. Kamu akan mendapatkan instruksi pemakaian yang berbeda, mulai bagaimana cara melepas, membersihkan, hingga memasangnya kembali.
Kamu harus mematuhi petunjuk yang diberikan oleh dokter dengan disiplin untuk memastikan hasil perawatan gigi yang optimal.
Penyimpanan Retainer Gigi
Saat menggunakan retainer lepas-pasang, kamu wajib mengetahui cara penyimpanan yang baik saat tidak digunakan. Sebaiknya, kamu menggunakan kotak retainer yang disediakan oleh dokter gigi untuk mencegah kerusakan maupun kehilangan retainer. Hindari menyimpan retainer di tempat yang terlalu panas atau terkena sinar matahari langsung.
Retainer gigi sangat penting digunakan untuk mendapatkan hasil perawatan gigi secara optimal. Kini kamu dapat melakukan perawatan gigi di RSGM Bhakti Wiyata. Tersedia juga Prodi S1 Kedokteran Gigi dan Pendidikan Profesi Dokter Gigi di IIK Bhakta untuk kamu yang punya cita-cita menjadi dokter gigi. Ayo daftar sekarang juga!