Fisioterapi merupakan bentuk terapi fisik yang bertujuan untuk membantu memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi fisik seseorang yang terganggu akibat cedera, penuaan, kelainan bawaan, atau penyakit tertentu. Dalam praktiknya, fisioterapis tidak hanya mengandalkan teknik manual atau latihan saja, tetapi juga menggunakan berbagai jenis alat fisioterapi untuk mendukung efektivitas terapi. Lalu, fisioterapi pakai alat apa saja? Berikut adalah jenis alat fisioterapi yang sering digunakan, lengkap dengan fungsinya.
Klasifikasi Alat Fisioterapi Berdasarkan Tujuan Terapi
Secara umum, alat fisioterapi dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya, yaitu.
Alat Terapi Modalitas Elektroterapi
1. TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)
Adalah alat yang mengalirkan arus listrik intensitas rendah ke permukaan kulit untuk merangsang saraf.
Fungsi:
- Meredakan nyeri akut dan kronis
- Mengurangi spasme otot
- Meningkatkan relaksasi otot
Digunakan pada:
- Nyeri punggung berdua
- Nyeri sendi akibat osteoarthritis
- Pasien pasca operasi
2. EMS (Electrical Muscle Stimulation)
Berbeda dengan TENS, EMS lebih fokus merangsang kontraksi otot secara aktif.
Fungsi
- Mencegah atrofi otot
- Meningkatkan kekuatan otot
- Membantu pemulihan setelah mobilisasi
Cocok untuk:
- Mencegah atrofi otot
- Meningkatkan kekuatan otot
- Membantu pemulihan setelah imobilisasi
Cocok untuk:
- Pasien stroke
- Cedera ligamen
- Rehabilitasi otot pasca gips
3. Interferential Therapy (IFT)
Menggunakan dua arus listrik berfrekuensi menengah yang saling berpotongan. Fungsi:
- Mengurangi inflamasi
- Mempercepat penyembuhan jaringan
- Meningkatkan sirkulasi darah
Baca Juga
Alat Terapi Panas dan Dingin
1. Hot Pack dan Infrared Therapy
Terapi panas digunakan untuk melemaskan otot dan meningkatkan peredaran darah.
Fungsi Infrared Lamp:
- Mengurangi kekakuan otot
- Menenangkan area yang nyeri
- Mempercepat proses pemulihan
Cocok digunakan untuk:
- Nyeri punggung
- Cedera jaringan lunak
- Tendinitis
2. Cold Pack dan Cryotherapy
Sebaliknya, alat ini menggunakan suhu dingin untuk mengurangi inflamasi dan pembengkakan.
Fungsi:
- Mengurangi rasa sakit
- Mengurangi pembengkakan setelah cedera akut
- Menstabilkan kondisi pasca cedera
3. Paraffin Wax Bath
Terapi rendam dengan lilin panas yang meleleh.
Fungsi:
- Mengurangi nyeri dan kekakuan pada sendi kecil seperti jari
- Meredakan gejala rheumatoid arthritis
- Menambah kelenturan jaringan
Alat Terapi Ultrasonik dan Diatermi
a. Ultrasound Therapy
Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menembus jaringan dalam.
Fungsi:
- Meningkatkan aliran darah lokal
- Mempercepat proses penyembuhan otot dan ligamen
- Mengurangi spasme otot
b. Shortwave Diathermy (SWD)
Menghasilkan panas melalui gelombang elektromagnetik.
Fungsi:
- Memanaskan jaringan dalam
- Mengurangi nyeri kronis
- Meningkatkan metabolisme sel
Alat Latihan Fungsional dan Rehabilitasi Gerak
1. Resistance Band dan Dumbbell Ringan
Alat bantu latihan kekuatan dan koordinasi otot.
Fungsi:
- Melatih otot pasca imobilisasi
- Memulihkan kekuatan otot
- Meningkatkan keseimbangan
2. Treadmill dan Sepeda Statis
Digunakan dalam rehabilitasi jantung dan otot ekstremitas bawah.
Fungsi:
- Melatih daya tahan kardiovaskular
- Menyesuaikan kekuatan otot kaki
- Membantu proses kembali berjalan normal
3. Balance Board dan Bosu Ball
Digunakan untuk latihan keseimbangan dan proprioseptif.
Fungsi:
- Meningkatkan koordinasi tubuh
- Mencegah risiko jatuh pada lansia
- Rehabilitasi cedera pergelangan kaki
4. Gait Trainer dan Parallel Bar
Alat bantu berjalan yang digunakan dalam latihan mobilisasi.
Fungsi:
- Melatih kemampuan berjalan
- Mengembalikan kepercayaan diri pasien pasca-stroke
- Memperbaiki pola langkah yang terganggu
Alat Terapi Air (Hydrotherapy Equipment)
1. Whirlpool Bath
Kolam kecil dengan air hangat dan aliran pusaran.
Fungsi:
- Mengurangi stres otot
- Melatih anggota gerak dalam lingkungan tanpa beban
- Meredakan nyeri sendi
2. Underwater Treadmill
Digunakan dalam kolam khusus untuk berjalan di dalam air.
Fungsi:
- Mengurangi tekanan pada sendi saat latihan
- Aman bagi pasien obesitas atau lansia
- Mempercepat proses pemulihan cedera lutut

Ada banyak jenis alat fisioterapi yang digunakan oleh profesional untuk mendukung proses pemulihan pasien, tergantung dari jenis cedera atau gangguan fungsional yang dialami. Mulai dari alat elektroterapi, terapi panas-dingin, hingga alat rehabilitasi gerak, semuanya memiliki fungsi spesifik yang saling melengkapi.
Dengan memahami fungsi dan kegunaan alat fisioterapi, pasien dapat lebih percaya diri dan terlibat aktif dalam proses penyembuhan. Namun, penting untuk diingat bahwa semua penggunaan alat ini harus dalam pengawasan dan rekomendasi fisioterapis yang berkompeten. Apakah kamu punya cita menjadi fisioterapis profesional? Ayo wujudkan sekarang juga dengan kuliah S1 Fisioterapi di IIK Bhakta. Daftar sekarang juga!